9.3.09

Desert Warrior


DESERT WARRIOR
HRH GENERAL KHALED BIN SULTAN
c 1996 – Periplus I, 1997 – 592 halaman
DataPustaka SemburatJingga 270903100000

Yang Mulia Jenderal Khaled bin Sultan dilahirkan pada 1949. Ia adalah salah satu anggota Kerajaan Arab Saudi yang terkemuka, keponakan Raja Fahd dan putera sulung dari Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi.

Khaled lulus dari Royal Military Academy, Sandhurst, dan dari US Army Command General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, dari Air War College di Maxwell AFB, Alabama, serta Naval Postgraduate School di Monterey, California.

Dua puluh lima tahun lamanya, beliau bertugas di angkatan bersenjata negaranya dan menjadi orang yang paling berkuasa atas peluru kendali. Pada 1986 beliau diangkat sebagai Panglima Pasukan Pertahanan Udara Kerajaan Saudi. Pada tahun yang sama pula Khaled menjalankan sebuah misi rahasia ke Cina untuk membeli ‘East Wind’ peluru kendali dari darat ke darat. Semua persenjataan ini kemudian menjadi dasar dari pembentukan Kekuatan Rudal Strategis Kerajaan yang beliau pimpin sejak awal.

Dalam Perang Teluk 1990-1991 menghadapi Saddam Hussein, Khaled diangkat sebagai Panglima Pasukan Gabungan dan Medan Operasi. Pengangkatan ini memberinya kekuasaan yang amat besar dan membuatnya menjadi salah seorang ‘arsitek’ tercapainya kemenangan.

Buku ini adalah sebuah dokumen langka yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, raksasa perminyakan dan keuangan dunia yang merupakan sekutu terpenting negara-negara Barat.

Khaled merupakan anggota Dinasti Saud yang pertama menulis buku. Dalam Perang Teluk melawan Irak, kedudukan sejajar dengan panglima pasukan Amerika, Jenderal Norman Schwarzkopf. Sebelumnya, tidak seorang pun dari anggota Kerajaan Saudi yang pernah menjelaskan soal keputusan yang mereka ambil, soal hubungan Saudi dan Amerika yang rumit, serta soal bagaimana rasanya dibesarkan sebagai seorang pangeran dari suatu negara miskin menjadi negara yang tak terkira kayanya.

Buku ini berbeda dari buku perang dan sejarah lainnya, karena juga menuturkan perjalanan sebuah kerajaan yang berkuasa dan paling berhati-hati di dunia di balik semua peristiwa tersebut. Sebagai jantung rohani Islam dan pemilik cadangan minyak terbesar di dunia, kini Saudi merupakan kekuatan yang besar. Tiada hal yang lebih penting kecuali memahami semua kecemasan serta cita-cita negara serta pemikiran keluarga kerajaan.
ANDRETHERIQA 080309

Tidak ada komentar: